Kita memiliki Gedung-gedung yang lebih tinggi tetapi semakin rendah ketahanan kita akan amarah. Kita banyak jalan-jalan yang besar tapi wawasan kita semakin sempit. Kita banyak menghabiskan uang tapi semakin sedikit apa yang kita punya. Banyak membeli tapi semakin sedikit yang bisa kita nikmati. Semakin banyak pengetahuan tapi semakin sempit penilaian kita pada yang baik dan salah. Kita telah melipatgandakan keinginan akan tetapi mengurangi nilai-nilai diri kita. Terlalu banyak berbicara dan kurang mendengar. Terlalu sedikit mencinta dan terlalu sering membenci. Kita telah belajar bagaimana mencari nafkah tapi tidak mencari hidup. Kita telah mampu menambahkan tahun dalam kehidupan kita tetapi gagal membawa kehidupan dalam tahun-tahun hidup kita. Kita telah melakukan hal-hal yang besar tetapi gagal melakukan hal-hal yang lebih baik. KIta telah membersihkan udara tetapi jiwa kita penuh polusi. Kita banyak menulis tetapi sedikit belajar. Kita banyak berencana tetapi sedikit menggapai. Kita belajar untuk mengejar tetapi tidak belajar untuk menunggu. Inilah waktunya ketika banyak hal yang dipamerkan dan semakin sedikit yang disimpan. Ingatlah! sesungguhnya hidup tidak diukur dengan berapa banyak hembusan nafas yang kita ambil tapi hidup diukur dengan saat-saat terakhir hembusan nafas kita.
*dikutip dari majalah Sabili No.17 12 Maret 2004 dengan sedikit pengeditan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar